Segala hal di muka bumi yang kita miliki hari ini, adalah kefanaan. Kapanpun kenikmatan itu diambil dengan cara apapun, sejatinya sebagai insan kita sedang diajari untuk berserah. Sekalipun apa yang kita kumpulkan itu dari buah kerja keras yang tidak terkira.
Seperti cerita seorang kakek asal Bottoe, Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, bernama Arsyad. Tak ada angin tak ada hujan, ia mendapati musibah besar. Bagaimana tidak, rumah pria yang berprofesi sebagai pemulung ini habis dimakan api. Benar-benar hanya bersisa sedikit, padahal rumah dan isinya adalah kerja keras Kakek Arsyad ketika memulung selama bertahun-tahun.
Tentu bisa dibayangkan bagaimana raut muka kakek 77 tahun ini ketika mendapati keriuhan para tetangganya. Beberapa warga sempat mencegahnya masuk ke dalam rumah, takut terjadi hal yang tidak-tidak. Walaupun bisa dipahami kenapa kakek Arsyad melakukan itu, jika kita di posisi beliau.
Tapi pada akhirnya tak ada yang bisa diselamatkan selain puing-puing sisa hasil keringatnya, yang mungkin nilainya begitu kecil. Namun demikian, tidak ada kejadian tanpa pelajaran di baliknya. Termasuk kisah nestapa kakek Arsyad ini.
Tabungan Umroh 2,5 Juta Melayang
Kakek Arsyad mengais-ais sisa arang di puing-puing rumahnya bukan karena takut tidak punya harta. Justru ia sedang mencari ‘harapan’ yang ia perjuangan selama ini. Rupa-rupanya dari hasil memulung yang tak seberapa, pria yang tinggal sebatang kara ini mengumpulkan uang untuk umroh. Jumlahnya, sudah Rp 2,5 juta.
“Harganya (botol plastik bekas) 2.500 rupiah per kilo, itu berapa banyak baru naik satu kilo. Kadang ada orang yang suruh saya isi air ke dalam botol dan gelas yang saya jual agar timbangannya naik. Saya tidak mau, saya tau itu haram, tidak berkah sama sekali,” cerita kakek Arsyad.
Tak hanya kehilangan uang tabungan, kakek yang tinggal sendirian itu pun sudah tak punya lagi tempat tinggal. Padahal menurut beberapa informasi yang beredar, rumah kakek Arsyad bahkan belum ada listrik.
Desakan Netizen untuk Donasi
Duka kakek Arsyad mengetuk hati para netizen. Banyak warganet yang siap menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu sang kakek mewujudkan mimpi pergi ke tanah suci bila ada donasi terbuka. Keinginan ini pun diaminkan oleh Yayasan Manusia Indonesia atau YMI yang dilansir dari Tribunnews, juga sempat menolong korban gempa Palu dan banjir di Kabupaten Sidrap beberapa waktu lalu.
Sahabat Boombastis, bila ada di antara kalian yang ingin membantu kakek Arsyad, bisa mendonasikan uang ke rekening Yayasan Manusia Indonesia di Bank BRI dengan nomor rekening: 5017-01-014361-53-9 atau bisa menghubungi nomor Whatsapp 0821-1122-2039 untuk informasi lebih lanjut.
“Jika kita suka menolong kelak di hari akhir akan menjadi penolong diri kita sendiri,” pesan Muh. Takbir, Ketua YMI yang juga anggota Polres Parepare
Bila dilihat dari antsiasme netizen, dana yang terkumpul bisa jadi akan lebih dari tabungan umroh kakek Arsyad. Semoga nantinya berapapun uang tersebut, bisa mewujudkan impiannya berkunjung ke tanah suci, serta membangun kembali tempat tinggal yang layak.
0 Comments