Pembubaran pengajian kembali terjadi di Indonesia. Kali ini yang menjadi sasaran adalah sosok Ustaz Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A, di mana pada saat itu ia tengah mengisi pengajian di Masjid Al-Fitrah, Keutapang, Banda Aceh. Laman kumparan.com menuliskan, Sejumlah warga mendatangi masjid dan membubarkan pengajian, dan bahkan disertai pemukulan maupun saling dorong di dalam masjid.
Sebelumnya ustaz Firanda, acara ceramah yang mengundang Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A di Sidoarjo, Jawa Timur, juga batal terlaksana karena adanya ketidaksetujuan dari pihak-pihak tertentu. Meski demikian, sosok ustaz Firanda yang merupakan alumni dari Universitas Islam Madinah itu, ternyata sangat dihormati oleh kalangan ulama di Arab Saudi. Seperti apa sosoknya?
Sosok da’i cerdas yang merupakan lulusan Universitas Islam Madinah
Da’i kelahiran Surabaya, 28 Oktober 1979 ini, merupakan alumni dari Universitas Islam Madinah yang sukses menyelesaikan pendidikannya hingga ke jenjang S3 (doktoral). Dikutip dari laman firanda.com, jurusan yang ditempuhnya tersebut meliputi bahasa. (Syu’batul Lughoh al-‘Arobiyah), S1 di fakultas Hadits, lulus dengan predikat cumlaude, S2 jurusan fakultas da’wah dan ushuluddin jurusan aqidah, dan program doktoral (S3) juga di jurusan Aqidah.
Menjadi pengisi pengajian resmi berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi
Atas prestasi akademiknya selama menempuh ilmu di Universitas Madinah, ustaz Firanda kemudian diberi amanah oleh pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi. Sasaran dakwahnya pada saat itu ditujukan untuk para jamaah haji dan umroh dari para penduduk Indonesia yang tengah bermukim di Kerajaan Arab Saudi. Sebagai alumni program doktoral (S3) di Universitas Islam Madinah dan, ustaz Firanda juga berhasil menyelesaikan beberapa karya tulis ilmiah. Salah satunya adalah Tafsir Juz Amma yang memiliki tebal sebanyak 600 halaman.
Giat dan aktif berdakwah dan menjadi pengajar di Indonesia
Tak hanya di Arab Saudi, ustaz yang juga pernah mengenyam pendidikan S1 di fakultas tehnik jurusan tehnik kimia UGM pada 1998 itu juga giat mengisi beberapa pengajian di Indonesia. Laman firanda.com menuliskan, kegiatannya dalam menyebarkan dakwahnya bahkan telah sampai hingga ke Sorong, Papua. Beberapa daerah lain seperti kota Jogja, Wates, Muntilan dan sebagainya, juga kerap mengadakan pengajian yang pematerinya diisi oleh ustaz Firanda.
Pengajiannya dibubarkan di Aceh
Sayang, segala prestasinya di atas seakan kurang mendapat pengakuan di Indonesia. Seperti yang terjadi di Aceh beberapa waktu lalu, pengajiannya dibubarkan oleh sekelompok orang yang tidak menyukai kehadiran dan ceramahnya di bumi Serambi Makkah tersebut. Menurut Ketua Pengajian Zikir Tasawuf Tauhid dan Fiqih (Tastafi) Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani yang dikutip dari laman kumparan.com mengatakan, pihaknya secara tegas menolak Ustaz Firanda Andirza untuk memberikan kajian agama di Banda Aceh karena dinilai menyebarkan paham Wahabi.
Meski pengajiannya dibubarkan di Aceh, tak dipungkiri sosok ustaz Firanda menjadi salah satu aset yang berharga bagi Indonesia. Hal ini dibuktikan dari kepercayaan pemerintah Arab Saudi atas dirinya, untuk menjadi pengisi pengajian rutin berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah. Mengingat, tidak semua orang diizinkan pemerintah setempat untuk menjadi pengisi kajian di sana. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
sumber:boombastis
0 Comments